Top Menu

Search This Blog

Belenggu Judul Sampul



Rintik Hujan Mengiringiku pergi menuju toko buku siang itu, hujan pertama di bulan oktober, sekaligus menandai peralihan si musim gila. ya,, aku bela-bela karena khawatir kehabisan stok buku incaran yang minggu lalu yang tak terbeli oleh sebab uang di kantong tidak memungkinkan ketika itu.cukup mampu membuat penasaran untuk segera menebusnya.

setelah buku aman di genggaman, seperti biasa aku tak lantas serta merta menuju Kasa. jalang mataku menelisik deretan buku yang tertata rapi di rak rak, mencari sesuatu yang mampu menggugah untuk dimiliki.
Alurpun mudah ditebak, sudut mataku tak sengaja menumpu pada sebuah buku yang teronggok di bagian paling bawah rak. sangat mencolok dengan cetakan tinta warna merah darah denga judul yang bagi sebagian orang mampu membuat mata melotot. Mengenaskan sekali, dan pemandangan seperti ini memang kerap terjadi di sebuah gerai buku. dengan kondisi kumal, plastik robek sebagian yang digunakan untuk mengintip isinya, lekat bekas daki dari timang menimbang si tangan-tangan munafik (sebab pecinta buku tidak mungkin begitu). meraka para munafik yang diliputi ambigu antara membeli atau tidak, satu sisi ingin memiliki namun sisi lainnya malu membeli karena alasan tabu, terbelenggu norma yang sejatinya kerap mereka kangkangi. bahkan lebih.

Singkat kata akupun menyelamatkan buku itu ( horee aku pahlawan...). Namun karena kondisi yang sudah tidak layak pajang itu maka dibutuhkan waktu yang lumayan lama. bandrol harga yang raib entah kemana membuat mbak Kasir kebingungan menentukan harganya, dan sialnya itu buku tinggal satu-satunya yang tersisa. kemudian setelah mengecek list di PC dan berkonsultasi dengan atasannya maka tercapailah harga yang ditentukan. Akupun pulang dengan senyum senang dan meninggalkan kasir yang juga tersenyum, tetapi denga arti yang berbeda. sebab semenjak melihat buku itu senyumnya tidak pernah lepas dari bibir manisnya.

Setelah habis melahap buku itu, lagi-lagi aku merasa prihatin kepada mereka yang mengotori buku itu, karena menurutku isinya top pakai B.G.T. dan sangat direkomendasikan untuk dibaca. Diulas dari segi sejarah, gaya hidup, psikologi, dan perspektif agama, serta UU anti pornografi dan pornoaksi secara seksama. tidak seperti judul pada sampul yang berkonotasi cabul.

Post a Comment



Copyright © Umah Lugu. Designed by OddThemes