Bagaimana cara terbaik untuk mengawali sebuah tulisan?
Ucap salam? Dear, atau.,. Berkata "halloo..."
Aku kacau. Bukan hanya getir yang kututupi, tapi semuanya.
Baik dan buruk dalam diriku hingga tidak dapat dibedakan lagi. Dibandingkan
orang lain, mungkin aku belum menemui banyak masalah. Salah.
Masalah bisa dihindari, tapi masalah akan selalu ada bukan?
Masalah terbesar dihidupku sesungguhnya adalah diriku sendiri, selalu saja
diriku. Sejauh yang aku ingat, aku selalu merasa takut. Takut gagal, takut
mengecewakan orang lain. Kupikir jika aku mati rasa, bersikap masa bodoh dan
tidak memperdulikannya, atau melampiaskan pada sesuatu yang lain, dan dengan
tidak mempermasalahkan masalah, maka masalah tidak akan menjadi masalah.
Memang ini berjalan baik untuk masa sekarang, tapi bagian
terpenting dari "sekarang" adalah akan ada esok. Konon kesempatan
tidak datang dua kali, tetapi tidak sepakat jika hanya sekali. Kesempatan
datang berulang-ulang kali, hanya saja dilewatkan percuma begitu saja. Mungkin
karena dengan mengerjakan sekaligus akan tampak seperti pekerja keras. Belanda
masih jauh, masih ada kesempatan. Meski aku tahu sudah melewati batas waktu,
mungkin sudah terlambat menjadikannya berarti. Tapi tidak masalah
Kecuali itu “masalah buat lo !?”
Kecuali itu “masalah buat lo !?”
Post a Comment