Masihku termangu dalam ambigu
Meski riris gerimis telah tiris
Senyum saga mencipta bianglala
Nilam menari kian kemari
Jua bukan rindang albasiar tempatku bernaung
Yang membuatku malas beranjak
Adalah ladang peretas asa
Teramat banyak seruak gulma
Haruskah kutinggalkan dan putar haluan
Atau bertahan dalam ragam cobaan
Nun jauh di sana imingkan ripah melimpah
Namun di sinilah hakikat lahiriah
Sebongkah batu dalam genggaman
Entah kemana kuarahkan
Ambigu masih memikat ragu
Sementara waktu enggan menunggu
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment