"Anjingggg......... emang gue anjing???" hardikmu kala ku suruh "angkat kakinya yang satu" ketika ku melihat mu sedang kencing berdiri di rimbun perdu di tepian jalan menujurumahmu.
"Emang apa bedanya?bahkan anjing lebih pintar darimu dengan mengangkat kakinya agar tak terciprat noda kala membuang hajat, sedangkan kau ?? seenaknya berdiri mengangkang membuang kotoran kemudian setelah selesai lagi-lagi dengan tanpa dosa merenggut daun segar tuk menyeka sisa-sisa air seni yang masih tersisa dan setelah dirasa cukup bersih lantas dengan santainya melenggang penuh senang meninggalkan prasasti pesing."
"Halah kalaupun aku jongkok tetap saja bakal ngatain kucing.."
"Wakakaa pinterrr... nyampai juga otak mu,," hehehee
"Tu kan??" :P
"Kalaupun kau jongkok tetap saja aku lebih menghargai kucing. xixiii"
"Sialan..."
"Kucing saja tiap kali habis kencing pasti mengubur kotorannya biar aroma nya tidak kemana-mana, kamu ? boro boro disiram, cebok aja pakai daun. wkwkw"
"Semprullll......."
"Aku cuma mengatakan apa yang kau katakan dulu waktu aku kencing kawan,, bahkan waktu itu kau ceramahnya pakai dalil segala layaknya pak haji" hehe
"Tapi waktu itu kan aku enggak bawa-bawa kucing.. weekkz"
"Anggap saja itu bonus,, :)"
* tauladanilah diri sendiri lebih dahulu agar tidak menjadi boomerang dikemudian hari.
karena berkata benar itu lebih mudah daripada melakukannya *
Post a Comment