Kata sempak berasal dari bahasa Inggris, yakni swim pack. --kalau diterjemahkan kira-kira pakaian baju renang-- cuma karena lidah kita lidah singkong, jadi berubah lafadz menjadi swempak, kemudian seiring waktu kembali dipersingkat menjadi sempak supaya lebih mudah pengucapannya.
Kita tidak akan membicarakan cawat beserta riwayatnya secara komprehensif, sebab artikel yang memuat tentang itu banyak sekali berserakan di internet. Ada yang dirunut sejak dari masa Adam sampai raja Fir’aun, hingga kids jaman now, semua tersedia beserta pengembangannya. Bahkan kisah Setan ngompol dari Latanahsilam di serial Wiro Sableng pun ada. Mungkin Brurr en Sezz sudah bosan membacanya. Maka kita membahas yang lebih spesifik saja, yaitu di tanah tumpah darah beta yang tercinta ini.
Sempak pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh noni Belande, tepatnya di kali Dakum. Saat mereka melepas pakaian untuk mandi, perempuan Indonesia merasa aneh melihat kain lucu berbentuk segitiga yang menutupi aurat si noni. Maklum, kala itu mereka hanya memakai kain kemben, (orang Galuhtimur menyebutnya tapih) kemudian memberanikan diri bertanya seraya menunjuk "apa itu?"
"overdombrett...!? Yu olang tidak tau..?? Ini swim pack"
"oo.. Swempak..???"
Maka semenjak itu sempak dikenal sampai sekarang ini. Mengapa bisa terkenal itu karena salah satu di antara mereka yang kebetulan anak seorang penjahit mencurinya dan membuat tiruan dari karung terigu.
Lalu kapan laki-laki mulai memakainya?
Ceritanya hampir sama, lelaki itu mencurinya. Saat mengintip wanita yang sedang mandi dan penasaran ingin mencobanya, dan ternyata,,, “nyaris tak berbau….”
Lelaki pengintip itu, kamu.
Post a Comment