Awal hari yang indah, broo. Awan yang berarak ke utara memberi
ruang bagi sang surya memancarkan sinarnya. Menerobos di pucuk-pucuk akasia,
dari puncak ancala. Mengentas derita embun yang terjebak di tangkup keladi,
menghangatkan gairah yang merinding kedinginan didekap hujan semalam. Dan
Ketika aku melihat matahari membangunkan kabut di lembah itu, aku seperti
mendapati sohib karib yang sudah sekian lama tak berjumpa, menyapaku dengan
aksen Galuhtimur yang indah “good morning dear,, Galuhtimur cerah..”
Konon katanya, kopi mampu membantu kita berpikir sehingga
ide-ide dapat selalu mengalir. Dengan kopi apapun bisa terjadi. Tubuh menjadi
bugar, pikiran segar, mata pun tak lagi nanar. Bahkan Monas pun serasa di
pelupuk. Tapi jangan sebut “mengatasi masalah tanpa masalah” ya Gaesss,, slogan
itu sudah diklaim Pegadaian. Hehee..
Sedangkan teh dapat membuat perasaan nyaman dan tenteram. Bisa
jadi itulah mengapa para penggede negri ini selalu menghidangkan secangkir teh
untuk tetamu di setiap perjamuannya, mungkin agar tercipta suasana nyaman dan rasa
hangat kekeluargaan.
This is Friday, sebenar-benar freeday. Dan saat ini aku sedang tidak ingin berpikir
tentang apapun. Hanya ingin bebas dan lepas dari kehidupan yang kian waras. Jadi
tidak ada kopi hari ini. Hanya ingin ada aku dan pagi, secangkir teh, sebatang rokok,
dan kue serabi (siapa sangka setelah tahu saya ngeteh jadi diundang ke isatana
oleh penggede negri ini untuk ngeteh bareng seperti yang saya lihat di televisi
tempo hari).
Sebagai manusia biasa (kadang tidak biasa juga sih, tapi
tidak luar biasa), ada kalanya saya merasakan perasaan yang serba malas untuk
melakukan apapun, apapun itu. Kemudian kuputuskan untuk sesekali menuruti saja,
hitung-hitung bonus hadiah atas rajin yang kemarin. Iyeesss..!!
Post a Comment