Ranggas
Ding Bias Teja Ning November 08, 2015 0
simpang arah titian kayu yang kutuju bermuara pada pancuran bambu
setelah melintasi padang ilalang, bukit menjulang hingga pematang gersang
kecuali cadas hitam saksi pernah berjaya aliran
semua telah pergi atau mati
sewimala embun terjebak di tangkup keladi
tak sempat membasuh rumput
tak sampai membasah tanah
termuai dididih pagi
lalu kubiarkan angin membelai rambutku
membimbing berlena di sandar jati
membuai iming melipur kelu
"hujan akan datang, menawarkam tubuhnya untuk sebait puisi"
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment