Masih berkesan di kalbu pergumulan d ipagi itu
Nikmat menggairahkan serasa berada di taman surga
Hingga peluh lelah sudahi peluk
Saat kau berlalu sucikan diri
Tak sengaja pucuk mataku menumpu diary
Kubaca lembar demi lembar goresan penamu
Tersentak
Terhenyak
Terhentak
Perasaan membalik berkecamuk
Dan tanpa sadar diary luruh jatuh dari tanganku
Hancur lebur perasaanku
Tanpa kutahu kau bermain di belakangku
Benar kiranya kata bisik angin
Tentangmu yang tak pernah setia
Di kala aku teronggok lemah tak berdaya
Engkau malah main gila
Tak hirau akan ku yang terluka
Lalu apa makna cincin tanda pengikat jiwa
Sekedar penyemat jari manismu saja
Kini kutahu siapa dirimu
Hanya menginginkanku dari segi nafsu
Tak mau tahu suci dan agung cintaku
Sungguh rendah dirimu
Dan mulai saat ini
Kuputuskan undur diri
Menghilang dari kehidupanmu
Terim akasihku pada diarymu
Penyingkap tabir kepalsuanmu
Nikmat menggairahkan serasa berada di taman surga
Hingga peluh lelah sudahi peluk
Saat kau berlalu sucikan diri
Tak sengaja pucuk mataku menumpu diary
Kubaca lembar demi lembar goresan penamu
Tersentak
Terhenyak
Terhentak
Perasaan membalik berkecamuk
Dan tanpa sadar diary luruh jatuh dari tanganku
Hancur lebur perasaanku
Tanpa kutahu kau bermain di belakangku
Benar kiranya kata bisik angin
Tentangmu yang tak pernah setia
Di kala aku teronggok lemah tak berdaya
Engkau malah main gila
Tak hirau akan ku yang terluka
Lalu apa makna cincin tanda pengikat jiwa
Sekedar penyemat jari manismu saja
Kini kutahu siapa dirimu
Hanya menginginkanku dari segi nafsu
Tak mau tahu suci dan agung cintaku
Sungguh rendah dirimu
Dan mulai saat ini
Kuputuskan undur diri
Menghilang dari kehidupanmu
Terim akasihku pada diarymu
Penyingkap tabir kepalsuanmu
Post a Comment