Top Menu

Search This Blog

Bersambung

Begitulah hidup, apa yang berlaku terkadang di luar sangka dalam susun rencana. Aku yang pernah berikrar menuntaskan separuh putaran waktu di tempat mana tinggal, membatu karang berangkuh sepi, menilap segala perihal yang tak purna laksana, meremasnya dalam kepal sehingga tergumpal lalu terbuang seperti bayi aborsi, atau terbakar dan menjelaga di lelangit mimpi.
Seribu petang terbilang, semua tampak seperti yang terbayang. Dan beribu rerupa menjelang lantas hilang selaik lalu-lalang kengkunang yang menyaing gemintang menantang remang, kemudian pulang ketika malam pun urung terbilang usang, menjinjing segantang gamang yang tak harap dikenang.
Sampai datang hari dimana semua membuyar.. Serupa rapuh dandelion yang terhempas, lepas, memburai...
Dan dalam sekejap saja terdampar di deru debunya Jayakarta

Post a Comment



Copyright © Umah Lugu. Designed by OddThemes