Kentara di antara
pekatnya
Larut di tengah
pusaran hitam
Bersetubuh dengan
wangi
Aroma pagi..
Cangkir tua yang
selalu berganti
Serupa empunya dengan
uban memutih
Gurat-gurat keramahan
Masih tampak tak
memudar
Aku belum beranjak
Dari tepian meja ini
Yang aku sisakan
untukmu
Selalu untukmu..
Ketika gelak tawamu
Senyap memaksa hadir
Di antara kegaduhan..
Di sekitar asap
kretek
Sawang-sawang..
Meski jengkal berjuta
masa..
Namun kenangan
itu abadi di sanubari
Serasa kau masih ada
di sisi
Sekali kureguk..
Ada rasa yang
tertinggal..
Di kedai tua kala
senja di ujung purnama
Kita nikmati kopi
sambil bercerita
Ada airmata di antara
derai tawa
Ada sentuhan kecil di
ujung jemari
Dan sekian Tanya yang
tak terjawab..
Kenangan pun ramah
menghampiri
Seperti slide film
bioskop
Muncul..
Hilang..
Muncul lagi..
Menyuguhi pahit getir
Menyusupi hitamnya
kelam
Dam menyisakan manis
yang abadi..
Hingga pak tua
menutup kedai sudahi cerita
Selalu senyumku
terkembang
Tatkala secangkir
kopi
Habis aku nikmati
Hanya sendiri..
Tapi kamu..
Selalu ada di cangkir
kopiku
Kentara di antara
pekatnya
16 Januari 2011
Kolaborasi apik :
Ratna Maiko GeisHa with Mahesa Rakai Langit
Post a Comment