Top Menu

Search This Blog

Ada Kamu Dicangkir kopiku




Kentara di antara pekatnya
Larut di tengah pusaran hitam
Bersetubuh dengan wangi
Aroma pagi..

Cangkir tua yang selalu berganti
Serupa empunya dengan uban memutih
Gurat-gurat keramahan
Masih tampak tak memudar

Aku belum beranjak
Dari tepian meja ini
Yang aku sisakan untukmu
Selalu untukmu..

Ketika gelak tawamu
Senyap memaksa hadir
Di antara kegaduhan..
Di sekitar asap kretek
Sawang-sawang..

Meski jengkal berjuta masa..
Namun  kenangan itu abadi di sanubari
Serasa kau masih ada di sisi
Sekali kureguk..
Ada rasa yang tertinggal..


Di kedai tua kala senja di ujung purnama
Kita nikmati kopi sambil bercerita
Ada airmata di antara derai tawa
Ada sentuhan kecil di ujung jemari
Dan sekian Tanya yang tak terjawab..
Kenangan pun ramah menghampiri
Seperti slide film bioskop
Muncul..
Hilang..
Muncul lagi..

Menyuguhi pahit getir
Menyusupi hitamnya kelam
Dam menyisakan manis yang abadi..

Hingga pak tua menutup kedai sudahi cerita
Selalu senyumku terkembang
Tatkala secangkir kopi
Habis aku nikmati
Hanya sendiri..

Tapi kamu..
Selalu ada di cangkir kopiku
Kentara di antara pekatnya


16 Januari 2011
Kolaborasi apik : Ratna Maiko GeisHa with Mahesa Rakai Langit

Post a Comment



Copyright © Umah Lugu. Designed by OddThemes