Top Menu

Search This Blog

Selayang Pandang


Ia
Kusebut perempuan malang
Terdampar di keremangan malam
Beriklan gincu yang terleleh gerimis

Tak selang datang lelaki bermata cekung
Terhuyung membawa aroma naga
Sendawan lebih dari bicara
Di antara kepulan asap mulutnya

Aku
Masih duduk di tempatku semula
Di pinggiran kali yang keruh
Ketika mereka beringsut menyudut

Aneh terasa hingga harus kupalingkan muka
Tatkala tawa beralih airmata
Kesepakatan harga terpecundangi
Pembeli terlanjur pergi

Post a Comment



Copyright © Umah Lugu. Designed by OddThemes