semua bergegas ketika hujan
tatkala pelepas penat tersumbat
bayang genang mencipta umpat
menjerit raungkan derit
bahwasanya mereka tak basah
seperti kucing yang ciut nyali
sementara lelaki tua mengantuk di kursi bus kota
aku cuek saja berkaca di jendela sedan
menyeka muka yang luput dari pelindung kepala
seraut wajah memerah di remang kaca
mungkin marah menyumpah serapah
sedan begitu mewah dijadikan cermin
aku tahu itu pajangan
lebih ingin tahu isi pajangan
Post a Comment