Kemarau menawarkan keindahannya tersendiri
Saat daun-daun jatuh berguguran
Saat-saat kembang mahoni luruh selaik kitiran
Memulas semu hati di wajah bumi
Ranting ranggas sebenar-benar pentas
Panggung bagi nilam bersenandung
Menghantar gadis kecil dalam ayunan beludru ungu
Memetik bunga mimpi di taman peri
Lepas..
Simpul itu terurai di paras perempuan pemintal kapas
Tika serunai sayup melanggam gita bait-bait sanjak gembala
Yang bertutur tentang musim, asa, dan cita senantiasa niscaya
Namun, aku tidak akan pernah lagi bertanya mengapa
Semesta bersuka setara ria
Engkau menepi dalam sepi
Dan sendiri
Post a Comment