Top Menu

Search This Blog

Omnis Cellula E Cellula




Baiklah, aku akan memulainya dengan narasi pembukaan film The Fault in Our Stars. “Aku yakin kita mempunyai pilihan tentang cara menceritakan kisah yang menyedihkan. Di satu sisi, kau bisa mempermanisnya. Seperti yang mereka lakukan dalam film atau novel roman. Dimana orang baik akan mendapatkan hal yang baik, dimana tidak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan hanya meminta maaf dan lagu Peter Gabriel.”
Jika kau hidup dengan sebuah rahasia, dan dengan rahasia itu berarti engkau tercekam, apa yang akan kau lakukan? aku akan menceritakan rahasia itu.
Seperti yang kita tahu, dalam dunia nyata tidak ada manusia hebat. Laki-laki bukanlah Superman, begitupun wanita bukanlah Wonderwomen. Sebagaimana dokter tidak mampu menyembuhkan penyakitnya sendiri, selaik motivator tidak bisa memotivasi dirinya sendiri, begitu pula aku yang tidak bisa menyempan masalahku sendiri. Ada saat-saat tertentu kita membutuhkan orang lain, baik berbentuk, fikiran, tenaga, atau waktu. Tapi ketika tidak ada kesempatan sedikitpun untuk itu, kita masih mempunyai sarana yang lain. Semisal media sosial atau metode kuno yang mungkin pernah kau dengar, yakni buku (diary). Ya,, walaupun tanpa solusi, tapi setidaknya membuat sedikit lega di hati. Aku suka pilihan ini, dan ini untuk aku.
Manusia butuh bercerita, itu sudah merupakan kewajaran kodrati. Melalui ceritalah kita mengerti diri kita sendiri dan memahami dunia. Dimulai dari pengalaman pribadi yang merupakan awal sebuah alur yang menjadikannya kisah utuh sehingga tersampaikan apa yang tersirat.
Aku tidak akan membicarakan tentang penderitaan, sebab hanya akan semakin tenggelam lebih dalam dan dalam. Lagipula kesedihan hanyalah sirkus, yang bahkan sebagian mata mencarinya dan rela antri membayar untuk melihatnya sebagai tontonan hiburan. Aku berpikir mengenai keindahan yang tersisa, mencoba untuk mendapatkan kembali hakku, yakni kebahagiaan. Dengan melihat keindahan yang ada di sekitarku; pada sulur sulur gadung, pada tunas tunas padi, dan kepada matahari. Di mana ada harapan, di sana ada kebahagiaan. “omnis cellula e cellula” kehidupan berawal dari kehidupan.

Post a Comment



Copyright © Umah Lugu. Designed by OddThemes