Kerugian terbesar itu bukanlah modal yang tak kembali, atau
urung hadir diundang makan-makan, atau melewatkan pemandangan yang indah
didepan mata. Tetapi erugian terbesar sesungguhnya adalah kesiangan. Saking
besarnya pengaruh itu, sampai-sampai tercipta pitutur "jangan bangun
kesiangan, nanti rejekinya dipatok ayam".
Karena kesiangan, kita aktifitas kita menjadi terhambat atau malah gagal total. Bayangkan saja betapa kesalnya Bandung Bondowoso yang gagal menyelesaikan seribu candi sampai tega mengutuk Rara Jongrang menjadi arca. Itu akibat kesiangan (meskipun itu salah Roro Jonggrang yang licik membangunkan ayam). Jangan lupa pula kisah Sangkuriang dan tangkuban perahunya, itu juga karena kesiangan. Dan konon katanya, andai saja wali tidak kesiangan, Lebaklarang tidak menjadi lapangan bola seperti sekarang ini, tapi sudah disulap menjadi danau.
Namun yang lebih terasa pengaruhny bagi saya adalah; karena kesiangan itulah saya harus buru-buru berangkat agar tidak terlambat. Tidak sempat cuci muka apalagi mandi pagi, tidak sempat sarapan serabi dan minum kopi juga udud sriwedari. Padahal saya sudah mengikuti anjuran kak Rhoma supaya “begadang jangan begadang”, tapi tetap saja masih kesiangan.
Karena kesiangan, kita aktifitas kita menjadi terhambat atau malah gagal total. Bayangkan saja betapa kesalnya Bandung Bondowoso yang gagal menyelesaikan seribu candi sampai tega mengutuk Rara Jongrang menjadi arca. Itu akibat kesiangan (meskipun itu salah Roro Jonggrang yang licik membangunkan ayam). Jangan lupa pula kisah Sangkuriang dan tangkuban perahunya, itu juga karena kesiangan. Dan konon katanya, andai saja wali tidak kesiangan, Lebaklarang tidak menjadi lapangan bola seperti sekarang ini, tapi sudah disulap menjadi danau.
Namun yang lebih terasa pengaruhny bagi saya adalah; karena kesiangan itulah saya harus buru-buru berangkat agar tidak terlambat. Tidak sempat cuci muka apalagi mandi pagi, tidak sempat sarapan serabi dan minum kopi juga udud sriwedari. Padahal saya sudah mengikuti anjuran kak Rhoma supaya “begadang jangan begadang”, tapi tetap saja masih kesiangan.
Hoaemmm….
Oiya,, saya tidak mendengar suara ayam tadi bagi. Jangan-jangan si ayam juga kesiangan.
Post a Comment