Ya, kuputuskan hari ini untuk meletakkan sejenak segala bentuk rutinitas yang telah sampai dibatas jemu, seketika itu lantas terbayang hamparan hijau persawahan asri yang menyejukan sejauh mata memandang, menyegarkan kembali kepenatan yang telah menumpuk sesak dipikiran.
lama sudah tak kesana, entah bagaimana suasananya sekarang ini.
Tanpa fikir panjang lagi aku bergegas kesana sekalian mengantar makanan untuk buruh tani yang kebetulan sedang membantu memengolah sawah setelah masa panen usai beberapa hari yang lalu. sayup terdengan dikejauhan nyanyian pembajak saat menyemangati kerbaunya bekerja, kenangan masa kecilpun tibatiba menjelma dalam ingatan, sewaktu dulu menaiki bajak sawah sambil menirukan nyanyian paman pembajak itu (kenangan indah yang tak mungkin terlupakan).
Dan benar saja ketika sesampainya disana lenyaplah segala macam bentuk kepenatan yang selama ini menghimpit beban fikiran, tergantikan nuansa alami yang mendamaikan jiwa. betapa ingin rasanya berlamalama berada disana menikmati indahnya.
Kutimang-timang benda yang terletak disisi kanan saung mungil, sebuah cangkul milik mereka yang tak terpakai, entah bagaimana bisa terbersit begitu saja keinginan untuk menggunakannya, maka tanpa babibu lagi akupun terjun kesana tanpa menghiraukan pakaian yang akan terkotori lumpur (berani kotor itu baik, seperti promo sebuah iklan detergen).
ternyata bukan karena saking semangatnya ketika baru 1 2 3 kali ayunan nafasku sudah tersengal menahan letih, adalah caraku yang keliru ketika menggunakannya. Lantas beliau menghampiriku sambil tersenyum kemudian dengan penuh pengertian mengajariku cara yang baik dan benar menggunakan alat itu supaya tidak cepat letih (seperti yang terlihat selamaini ; kukira segampang itu, ternyata tidak).
Disela-sela bekerja kami berbincang untuk menyiasati keletihan dan menambah keakraban, tentang harga pupuk dan insektisida yang kian melambung sementara hasil panen tidak cukup untuk menutupi biaya pemeliharaan tanaman, belum lagi dampak dari rencana kenaikan harga BBM yang secara otomatis akan diikuti oleh harga-harga yang lainnya. semakin terpuruklah nasib kami sebagai rakyat kecil oleh kebijakan, kendatipun ada bantuan dari pemerintah namun jauh dari kata memadai sekedar untuk mengimbangi lonjakan harga akibat dari kenaikan harga kebutuhan pokok, semakin terpuruklah nasib kami sebagai rakyat kecil oleh kebijakan yang diambil pemerintah yang katanya demi kemakmuran rakyatnya.
Tanpa terasa mentaripun telah sampai diubun-ubun penanda telah tiba saatnya menyudahi pekerjaan hari ini, ada yang langsung pulang adapula yang mencari rumput terlebih dahulu untuk ternaknya.
Letih ini tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan pengalaman yang kudapatkan hari ini, dan akupun pulang dengan membawa kepuasan dan ketenangan batin yang tiada tara , serta sirnalah segala rawan dan kegalauan hati yang beberapa saat lalu akrab singgah, berganti simpul senyum yang selalu merekah indah.
Selasa 27 Maret 2012 19:00 WIB
Selasa 27 Maret 2012 19:00 WIB
Post a Comment